Teringat sewaktu sang Dosen Filsafat
menugaskan untuk membuat sebuah esai mengenai Definisi Berpikir Kritis. Dan
alhasil inilah yang didapatkan. Sampai-sampai bisa dibilang sok atau salah buka
buku, biasa buka dan baca buku ber Bahasa Indonesia eh tapi ini malah buka dan baca buku ber
Bahasa Inggris sewaktu berkunjung ke Perpustakaan Nasional didaerah Salemba
dengan teman kala itu. Cekidot Definisi Berpikir Kritis dari beberapa
sumber...
Definisi
Berpikir Kritis :
Dr.
Richard W. Paul berpendapat bahwa berpikir kritis adalah proses disiplin secara
intelektual di mana seseorang secara aktif dan terampil memahami,
mengaplikasikan, menganalisis, mensintesakan, dan/atau mengevaluasi berbagai
informasi yang dia kumpulkan atau yang dia ambil dari pengalaman, dari
pengamatan (observasi), dari refleksi yang dilakukannya, dari penalaran, atau
dari komunikasi yang dilakukan.
Critical Thinking
Membangun Pemikiran Logis, Kasdin Sihotana. Febiana Rima K. Benyamin Molan. Andre
Ata Ujan. Roolemeus Ristyantoro, PT Pustaka Sinar Harapan, 2012
Menurut
Scriven & Paul (1992), berpikir kritis merupakan proses disiplin
intelektual secara aktif dan terampil konseptual, menerapkan, menganalisis,
menyintesis, dan atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dari, atau
dihasilkan oleh observasi pengalaman, refleksi, penalaran komunikasi sebagai
panduan keyakinan dan tindakan.
The Way Of
Thinking, Johnson Alvonco,PhD.
PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Mei 2013
Pada
dasarnya terdapat dua cara kita mendapatkan pengetahuan yang benar yaitu
mendasarkan diri pada rasio (rasionalisme)
dan mendasarkan diri pada pengalaman (empirisme).
Filsafat Ilmu
Sebuah Pengantar Populer, Jujun S.
Suriasumantri, Pustaka Sinar Harapan Jaya, 1990
Kesimpulan :
Berpikir kritis merupakan proses berpikir secara
aktif dan terampil dalam memahami, mengaplikasikan / menerapkan , menganalisis,
mensintesis,dan atau dari komunikasi yang dilakakukan sebagai panduan keyakinan
dan tindakan. Cara mendapatkan pengetahuan yang benar dengan berpikir kritis,
selain harus berpikir secara aktif dan terampil, maka kita mendasarkan diri
pada rasio (rasionalisme) dan
pengalaman (empirisme). Namun,
terdapat cara lain, yaitu intuisi (pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui
proses penalaran tertentu) dan wahyu (pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan
kepada manusia lewat perantara nabi-nabi yang diutus-Nya).
Ini hanyalah sebuah definisi dari beberapa sumber dan dari beberapa para ahli dibidangnya. Oleh karena itu, definisi Berpikir Kritis bisa diartikan kembali oleh masing-masing individu tergantung keperluan dan perseptivitas dari masing-masing individu.
0 komentar:
Post a Comment