Well, setelah melewati banyak
projek dan ujian tertulis disemester ini, UASpun akhirnya selesai juga. Mulai
dari projek kelompok seperti membuat penyajian data menggunakan Oracle, membuat
video disertai dengan editingnya, sampai ke projek individu seperti membuat
aplikasi dari Visual Studio menggunakan .ADO.NET dan membuat Class Diagram
menggunakan Enterprise Architect. Belum lagi ujian tertulis yang juga menemani
gue diakhir semester ini. So, busy bukan? Namun beginilah perjuangan seorang
mahasiswa.
Berbicara mengenai
mahasiswa, biasanya tidak jauh dari kesibukkan yang menemani. Kesibukkan menuntut
ilmu, berorganisasi, mencari pengalaman dan relasi sebanyak-banyaknya baik
diluar maupun didalam kampus, mencari pekerjaan sampingan sebagai freelance, dan
kesibukkan lainnya. Gue sendiri sebagai mahasiswa, selain menyibukkan diri
menuntut ilmu, gue pun memilih sibuk untuk satu organisasi di kampus dan freelance.
Gue merasa beruntung
sebagai seorang mahasiswa. Sebab tidak semua orang bisa menjadi mahasiswa. Menjadi
mahasiswa dapat menambah ilmu, relasi dengan orang-orang baru nan hebat, dan
membuka banyak kesempatan untuk mengembangkan diri ke depan. Dengan satu ilmu
yang dipilih saat menjadi mahasiswa, kita dapat mengembangkan berbagai ilmu,
tidak hanya ilmu yang kita pilih.
Sebelum gue jadi
mahasiswa seperti sekarang ini, gue juga sudah sempat merasakan menjadi
mahasiswa sesaat. Kenapa sesaat? Karena gue hanya menjalankan kuliah gue saat
itu selama beberapa bulan, lalu gue mengambil keputusan untuk mengundurkan
diri. Saat gue mengundurkan diri, gue belajar banyak hal. Dimulai belajar
membuat program sendiri dengan notebook seadanya, belajar untuk bisa
mengajarkan ilmu yang gue punya ke orang lain(hal ini yang gue sebut freelance
sebelumnya, ya benar, ngajar), belajar memanage waktu sebaik dan seefisien
mungkin, dan belajar hal-hal lain yang sebelumnya belum pernah gue pelajari.
Intinya adalah membuat diri gue sibuk dengan hal-hal baru.
Cukup membahas
mengenai mahasiswa, mari kita kembali ke topik gue sebelumnya.
Oia, hanya informasi,
gue adalah mahasiswa jurusan Teknik Informatika di salah satu Politeknik Negeri
di Jakarta. Hanya namanya saja di Jakarta, namun kuliahnya di Depok, hehe. Disemester
yang baru saja gue lalui ini, awalnya memang tidak begitu disibukkan dengan
kegiatan akademik yang beraneka ragam.
Menjalankan
perkuliahan layaknya belajar seperti biasa, masuk ke kelas, memperhatikan
penjelasan dosen, kelas selesai, lanjut ke kelas selanjutnya, diberi tugas dan
kuis, begitu terus alur perkuliahan gue diawal semester ini. Namun, setelah gue
melewati masa UTS disemester ini, beberapa dosen pun sudah mulai memberi
sedikit bocoran untuk projek akhir UAS.
“Nanti kalian uas mata kuliah saya tidak ada ujian tertulis, hanya
praktik individu”, ujar dosen Visual Programming gue. Dan teman-teman kelas
gue pun senang mendengarkan kabar ini. Gue pun mulai mencari ide untuk projek
akhir UAS kali ini.
“Seperti Use Case yang sudah pernah kita bahas sebelumnya, kalian
membuat Class Diagram untuk projek UAS di semester ini.” ujar dosen Object
Oriented and Analysis Design tercinta. Hehe. Tercinta karena akhirnya gue bisa
menaklukkan beliau dengan meningkatkan nilai gue dari semester sebelumnya,
hehe.
“Untuk uas nanti, kalian lanjutkan sistem yang sudah kalian kerjakan
berkelompok menggunakan ERD pada semester sebelumnya untuk membuat aplikasi
menggunakan Oracle”, ujar dosen Dasabase gue. Gue dan teman kelompok gue pun langsung bergegas untuk
memikirkan ide pembuatan aplikasi tersebut.
Setelah beberapa dosen
memberikan bocoran mengenai projek akhir UAS, terutama projek yang harus
dikerjakan sendiri, gue pun bergegas untuk memikirkan ide. Projek yang
dikerjakan sendiri adalah membuat aplikasi desktop dari Visual Studio
menggunakan ADO .NET. Gue sibuk mencari ide untuk mengerjakan projek ini. Gue
menggali ide apa yang akan gue buat untuk projek kali ini. Berhubung mata
kuliah dalam projek ini bisa berguna untuk gue pribadi kedepannya, gue mencoba
membuat suatu aplikasi desktop untuk menyimpan data keuangan gue. Dimulai dari
pemasukan dan pengeluaran gue setiap bulan,, bahkan sampai pengeluaran per
hari.
Gue teringat akan
program yang berhasil gue buat menggunakan software DEV C++ saat semester satu
silam. Gue membuat sebuah program yang gue sebut “Rekap Private”. Program tersebut merupakan program dimana gue dapat
mengetahui pemasukan gue dari ngajar private dan di bimbel. Selain itu gue juga
dapat mengetahui jumlah pengeluaran gue tiap bulan. Dan juga gue dapat
mengetahui berapa nominal uang yang ada pada ATM gue. Namun kekurangan dari
program ini adalah gue hanya bisa mengetahui semua keadaan tersebut saat gue
menjalankan program dan tidak tersimpan setiap kali gue melakukan input data.
Dari program ini akhirnya gue mendapatkan ide untuk membuat aplikasi desktop dari
Visual Studio menggunakan ADO .NET.
Berikut
adalah program yang gue maksud:
Dengan memanfaatkan
ADO .NET, gue dapat menghubungkan aplikasi yang gue buat dengan database. Jika
pada program sebelumnya tidak dapat menyimpan data yang gue input kedalam
database, program yang akan gue buat kali ini dapat menyimpan data yang gue
input. Oleh karena itu, gue mendapatkan ide untuk mengembangkan program yang
sudah gue buat sebelumnya, menjadi program yang lebih work it dan dapat cek
setiap saat.
Gue ambil laptop yang
biasa menemani gue setiap kali menarikan jari jemari diatas keyboard. Design
seperti apa yang gue butuhkan untuk mengembangkan program yang sudah gue buat
sebelumnya. Gue mulai membayangkan design tersebut. Sambil membayangkan design
yang akan gue buat, gue mencoba untuk meimplementasikan ke Visual Studio.
Jadilah designnya seperti berikut:
Design
awal aplikasi desktop gue sebelum menggunakan ADO .NET
sumber: doc.pribadi
|
Pada gambaran awal,
gue baru membuatnya tanpa menggunakan ADO .NET. Karena gue ingin program ini
berjalan sebagaimana yang gue harapkan terlebih dahulu. Setelah gue mendesign
seperti diatas, gue melanjutkan dengan menuliskan beberapa baris code untuk
menjalankan aplikasi yang sedang gue kembangkan ini. Dan pada akhirnya, gue
berhasil membuat aplikasi ini dibantu dengan teman kelas gue, Rafi.
Seiring berjalannya
waktu, gue pun mulai memikirkan ide untuk megembangkan kembali aplikasi ini
menggunakan ADO .NET.
“Gimana Za kelanjutan aplikasi yang lu buat kemarin? Jadi lu pake buat
dijadiin projek akhir uas lo” tanya teman gue yang kemarin membantu gue
dalam membuat program yang gue beri nama Finance Planner.
“Jadi dong Fi, ini udah gue siasati dari semester satu. Biar bisa masuk
ke database dan gue bisa ngecek kapanpun hehe” jawab gue.
“Lo keren juga Za, implementasiin mata kuliah ke kehidupan sehari-hari.
Dan berguna banget buat lu kedepan” lanjut Rafi, teman yang membantu gue.
“Ah bisa aja lau Fi, thank you by the way ya udah mau bantuin hehe”
respon gue terhadap Rafi.
Dan……..
Moment disaat laptop
gue ketumpahan air pun akhirnya terjadi.
Semua berawal ketika
gue makan sambil nonton film didepan laptop gue. Gue menyadari kebiasaan ini
sudah lama gue lakukan dari dulu, dan gue kurang memikirkan akibat jika
melakukan hal ini secara terus menerus.
Hingga pada akhirnya
ketika tangan gue tidak sengaja menyenggol gelas yang dekat dengan laptop gue,
dan menumpahkan air yang ada pada gelas tersebut ke laptop gue, crash, air pun
tumpah ke laptop gue. Tumpah dalam keadaan laptop masih menyala, dan gue tidak
langsung mematikan laptop, malah tetap gue nyalakan sambil mencoba untuk
meniupkan dan mengeringkan air yang tumpah di laptop gue.
Tidak lama kemudian, laptop
gue pun mati total mendadak. Gue panik. Gue keringetan. Gue mencoba untuk
menghidupkan kembali secara normal, namun tidak dapat dihidupkan. Dugaan awal
gue karena batrenya habis, memang kebetulan saat itu batrenya sudah mau habis.
Tetapi setelah gue coba hidupkan sambil menyolokkan chasan ke laptop, malah
tetap tidak mau menyala. Gue coba intip lampu indikator jika sedang charging,
namun tidak menyala. Gue semakin panik, keringat gue pun semakin banyak bercucuran.
Malam itu, gue tidak bisa tidur nyenyak. Gue coba dichas sampai keesokan
paginya sambil gue mencoba untuk bisa tidur nyenyak, walaupun tidak bisa,
sungguh, menyesalkan.
Pagi harinya setelah
gue membuka mata, gue langsung mengangkat diri dari beratnya gravitasi bumi dikasur.
Gue langsung mencoba kembali menyalakan laptop, dan boom, tetap tidak menyala.
Lampu indikator pun tetap tidak menyala juga, padahal sudah gue charging
semalaman. Gue semakin panik. Gue pun membawanya ke kampus lalu menanyakan pada
teman kelas gue. Beraneka ragam tanggapan teman-teman gue mengenai kejadian
laptop gue. Ada yang membuat gue semakin panic, dengan menyuruh gue membeli
laptop baru, ada yang meredakan gue bahwa laptop gue masih bisa di service.
Sudahlah, saat itu, hanya pasrah yang dapat gue lakukan.
Gue pun baru teringat kalau
projek akhir Finance Planner ada dilaptop tersebut. Gue sedih harus menerima
kenyataan ini. Akhirnya, gue memulai kembali untuk mendesign Finance Planner
gue. Gue memulai kembali dengan bermodalkan laptop pasangan gue. Saat dia
sedang tidak menggunakan laptopnya, gue meminjam untuk mengerjakan ulang projek
gue.
Sambil gue
mengingat-ingat kembali design yang sudah gue rancang sebelumnya, gue mulai
memikirkan ide untuk mendesign jika menggunakan ADO .NET. Untungnya, gue
mengerjakan dengan cepat untuk design yang sebelumnya sudah gue buat, yang
tentunya ada pada laptop gue yang terkena air. Gue tidak membutuhkan waktu yang
lama untuk mengerjakan ulang design tersebut, dari sore hari hingga matahari
terbenam. Singkat cerita, selesai lah sudah pengerjaan design awal gue menggunakan
laptop pasangan gue.
Laptop dia ini sedikit
berbeda dari gue. Gue akui memang spesifikasi laptopnya bagus. Gue bisa
mengatakan seperti ini karena memang pada saat gue membuka aplikasi Visual Studio
yang terbilang cukup berat, dibuka dengan laptop dia lancar dan good performa.
Berbeda dengan laptop gue yang terkena air, gue akui memang butuh kesabaran
dalam menggunakan laptop gue itu, huft.
Akhirnya gue berfikir,
jika gue terus menerus mengandalkan laptop orang, apalagi laptop pasangan gue, gue
tidak dapat melanjutkan projek gue dengan nyaman. Karena gue harus kesana
kemari untuk meminjam laptop. Gue butuh laptop baru yang bisa menemani gue dalam
segala hal, alias multitasking. Bisa menemani jari jemari gue dalam membuat
program, mengembangkan hobi menulis gue, editing video, serta mendesign dan
bermain game. Lantas gue tanya pada beberapa teman kelas gue untuk recommend
laptop yang bagus buat gue.
“Bre, kira-kira laptop yang bagus buat gue ngoding, buat program, design
, editing, rendering dan gaming, apa ya?”
“Beli ASUS aja udah Ja. ASUS the best dah pokonya”
“Hah ASUS? Masa sih bre?” Awalnya gue langsung melihat sisi bagian
kanan beberapa laptop teman gue yang menggunakan ASUS. Setelah gue lihat dan
perhatikan, ternyata bisa memenuhi kebutuhan gue untuk melakukan semua
aktivitas sehari-hari gue saat kuliah maupun mengembangkan hobi dan bermain
game. Langsung lah gue meminjam laptop kembali, mengarahkan jari jemari untuk membuka
browser, dan menuliskan ASUS pada Search Engine Google.
“Mending ASUS apa ya bre?”
“ASUS VivoBook Pro aja Za” Robby, sahabat gue memberi saran.
“Bener juga kayaknya”
ASUS memang pilihan
yang tepat bagi gue saat ini. Tiba-tiba lahir sebuah pertanyaan dibenak gue, kenapa VivoBook Pro? Gue melanjutkan
untuk mengarahkan jari jemari gue untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang
tiba-tiba muncul. Kenapa VivoBook Pro? Setelah
gue enter pada search engine, muncul lah ASUS VivoBook Pro 15 N580VD pada baris
pertama. Gue buka lalu gue baca, dan ternyata gue menemukan jawaban atas
pertanyaan yang muncul tanpa diundang otak gue. Berikut adalah jawabannya:
![]() |
Elegan, mewah,
ramping
sumber: asus
|
Hal utama dan paling penting yang
menjadi alasan gue adalah designnya. Designnya begitu elegan dan juga mewah
dengan dilapisi aluminium berkualitas tinggi. Selain itu juga memiliki body
yang tipis sehingga mudah dan tidak berat saat gue bawa kemana-mana, terutama
ke kampus. Hal ini yang membuat gue seneng dan suka banget. Sebagai seorang
programmer dan konten kreator like me, penulis, tentunya gue lebih mengutamakan
elegansi, fleksibelitas, dan tampilan laptopnya.
Dengan design ASUS
VivoBook Pro 15 N580VD yang menarik, elegan, simple, dan ramping, membuat gue
menjadi lebih percaya diri saat membuat program, menulis, dan berkarya.
Alasan kedua gue adalah performa yang dimiliki
oleh ASUS VivoBook Pro 15 N580VD. Performa yang dimilikinya sudah menggunakan Prosesor
Intel Core i7-7700HQ. Dengan prosesor yang dimilikinya, performa dan kecepatan
saat menggunakan VivoBook Pro 15 N580VD menjadi lebih cepat dibanding dengan
laptop merek lain. Selain itu, ASUS VivoBook Pro 15 N580VD ini juga sudah
dilengkapi dengan sistem operasi Windows 10.
Selain itu juga sudah
menggunakan SSD yang membuat proses penyimpanan, copy file, dan segala macamnya
menjadi lebih cepat. Performa lain yang dimilikinya adalah fingerprint. Dengan
fingerprint, gue tidak perlu khawatir lagi jika ada tangan-tangan jail yang
ingin merasuki laptop gue. Fantastic, bukan? Amazing.
![]() |
Performa yang
membuat ASUS VivoBook Pro 15 N580VD beda dan lebih bagus dari yang lain
sumber: asus
|
Ketiga
adalah
keyboardnya. Hal ini yang membedakan ASUS VivoBook Pro 15 N580VD dengan merek
lain. Gue suka membuat program dan menulis dalam keadaan tidak ada penerangan,
alias gelap gulita. Tapi karena laptop gue tidak memiliki fitur backlight,
terkadang gue mengalami typo dan harus membiasakan diri untuk mengetahui letak
huruf pada keyboard.
Kebiasaan typo gue
saat membuat program dan menulis tak menjadi masalah lagi karena ASUS VivoBook
Pro 15 N580VD sudah dilengkapi dengan fitur backlight pada keyboardnya. Sama halnya
dengan macbook.
Dilengkapi
dengan backlight keyboard
sumber: asus
|
Keempat
adalah
sistem pendinginnya(fan/kipas). Selain gue membuat program dan menulis, bermain
game juga merupakan salah satu dari sekian hobi gue. Hobi gue dalam bermain
game biasanya gue lakukan sebagai selingan ketika membuat program maupun
menulis. Nah biasanya kalo udah main game laptop mudah panas. Tetapi berbeda
dengan ASUS VivoBook Pro 15 N580VD. Didalamnya terdapat dual-fan. Terdapat dua
kipas didalam laptop ini. Sebagai programmer, writer, dan juga gamer, kinerja
laptop yang mulus dan stabil adalah hal yang penting bagi sebuah perangkat.
Apalagi saat menjalankan aplikasi yang berat. Dengan adanya dual-fan ini,
performa laptop ini akan 40% lebih bagus dan membuat mesin menjadi tidak gampang
panas seperti merek lain.
Terdapat
dual-fan sehingga membuat performa laptop ini menjadi mulus dan stabil
sumber: asus
|
Kelima
adalah
audionya. Pada saat gue sedang istirahat disela-sela membuat program dan
menulis, gue suka mendengarkan lagu dari laptop. Laptop gue memiliki audio yang
pecah. Sehingga kurang jernih saat mendengarkan musik.
Hal itu tidaklah lagi
menjadi masalah karena ASUS VivoBook Pro 15 N580VD sudah dilengkapi dengan
audio harman/karbon. Audio tersebut memberikan audio yang luar biasa serta
jernih sejernih air.
Buat lebih jelas, mari kita intip tabel spesifikasi laptop ASUS VivoBook Pro 15 N580VD. Berikut gue sertakan tabel spesifikasi langsung dari ASUS Indonesia:
Buat lebih jelas, mari kita intip tabel spesifikasi laptop ASUS VivoBook Pro 15 N580VD. Berikut gue sertakan tabel spesifikasi langsung dari ASUS Indonesia:
Tabel Spesifikasi ASUS VivoBook Pro 15 N580VD sumber: asus |
Nah setelah puas
gosipin ASUS VivoBook Pro 15 N580VD, yang tidak kalah penting adalah Warranty
atau garansinya. Sangat disayangkan punya laptop keren tapi gak dilengkapi
dengan garansi atau jaminan produk. ASUS memberikan garansi selama 2 tahun global
pada setiap produknya.
Jadi gue dan para
pengguna lainnya tidak perlu khawatir lagi jika mengalami laptop rusak, baik di
Indonesia maupun diluar Indonesia. Dengan jaminan 2 tahun global, kita dapat
claim garansi dimanapun kita berada, selagi masih ada ASUS Center terdekat.
Syaratnya sangat gampang, tinggal bawa laptopnya dan menunjukkan kartu garansi
asli dari ASUS.
Kembali ke topik gue
sebelumya. Setelah gue menyelesaikan design aplikasi untuk projek akhir uas,
gue melanjutkan untuk mengembangkan design tersebut dengan menambahkan beberapa
fitur dan menggunakan ADO .NET.
Seperti biasa gue
meminjam laptop kembali. Dengan ide yang sudah gue dapat untuk pengembangan
selanjutnya, langsung saja gue kerjakan tanpa banyak berfikir lagi. Untungnya
performa laptop yang gue pinjam untuk melanjutkan sangat support dan bagus.
Sehingga tidak menghambat dan memperlama gue saat mengerjakan.
Singkat cerita
akhirnya gue dapat menyelesaikan design untuk projek akhir uas pemrograman
visual gue menggunakan laptop teman dan pasanga gue secara bergantian dalam
waktu beberapa hari, karena gue harus kesana kemari untuk meminjam laptop mereka.
Dan alhasil, designnya menjadi seperti ini:
Design aplikasi
desktop gue dengan penambahan beberapa fitur dan implementasi menggunakan ADO
.NET
sumber:
doc.pribadi
|
Setelah gue
menyelesaikan designnya, gue meminjam laptop teman gue lagi untuk melanjutkan
menulis programnya. Gue hanya butuh waktu 2 hari saat menuliskan programnya(istilah
gue adalah coding). Karena gue harus bolak balik ke teman gue untuk meminjam
laptop. Hehe. Sebelumnya saat gue mengerjakan design awal untuk projek ini, gue
membutuhkan waktu seharian menggunakan laptop gue. Seharian hanya untuk membuat
design awal, belum ditambahkan dengan ADO .NET, belum dilanjutkan dengan
menuliskan programnya. Bisa-bisa gue tidak dapat menyelesaikan projek uas gue.
Thank you man, my dear.
Setelah itu dalam hal
memproses data(istilah gue adalah compile atau run aplikasi). Saat pengerjaan
menggunakan laptop sendiri, ada jeda 3-4 detik ketika gue jalankan aplikasinya.
Namun ketika menggunakan laptop teman maupun pasangan gue, aplikasinya langsung
dapat dijalankan dan at least hanya membutuhkan waktu 0.30 detik untuk
menjalankan aplikasi yang sudah gue buat. Tidaklah lengkap jika gue belum
memberikan bukti hasil aplikasi gue ketika dijalankan. Berikut adalah aplikasi
yang berhasil gue buat:
Aplikasi
desktop gue saat dijlankan. Gue sudah memasukkan beberapa data sebagai contoh
sumber:
doc.pribadi
|
Gue sedikit
membandingkan laptop gue dengan laptop teman dan pasangan gue untuk mencari
solusi atas problem tersebut. Membayangkan menjadi seorang analasis, gue
mencoba untuk menganilis laptop gue sendiri: Merek selain ASUS dengan prosesor Intel
Core i5 Inside. Jika dibandingkan dengan laptop teman dan pasangan yang gue
gunakan untuk mengerjakan projek akhir visual programming. ASUS dengan Intel
Core i5 generasi ke 7 dan generasi ke 8; NVDIA GeForce 930 dan 940 Mx. Sangat
berbeda jauh dengan laptop gue. Laptop gue belum siap untuk menemani gue saat
membuat program, menulis, editing, maupun bermain game. Keputusan gue untuk
mengganti laptop baru mungkin sudah saatnya.
Demikianlah review
singkat gue mengenai produk ASUS VivoBook Pro 15 N580VD. Jika laptop teman dan
pasangan gue dengan spesifikasi seperti itu saja enak banget, parah. Bagaimana
gue menggunakan ASUS VivoBook Pro 15 N580VD. Gue dapat menghemat waktu lebih
cepat dua sampai tiga puluh menit sekaligus menghasilkan program, design, dan
tulisan yang lebih maksimal dan menarik dari yang pernah gue buat sebelumnya.
Gue sih pilih ASUS,
kalo lo?
Tulisan ini gue
ikutsertakan dalam kompetisi Liburan Raditya Dika.
ASUS VivoBook Pro 15 N580VD |
0 komentar:
Post a Comment